Respon Otak Terhadap Pornografi
Amidayrus-Blog - Pornografi merupakan salah satu bentuk tindakan pelanggaran hukum yang sulit dikendalikan. Apalagi dengan adanya internet, kemudahan mengakses situs maupun konten berbau pornografi pun menjadi sebuah surga bagi para penikmatnya dan juga ladang bisnis bagi para penyedia konten porno. Tak tanggung-tanggung konten pornografi tersebut kini telah menyasar hingga pada kalangan anak-anak yang notabene sebagian besar masih berstatus sebagai pelajar. Oleh karena itu, seringkali kita menjumpai berita melalui media televisi maupun surat kabar yang menyebutkan adanya berbagai tindak penyimpangan seksual yang dilakukan oleh para remaja atau bahkan anak-anak. Hal itu semakin marak terjadi akibat mereka sering menonton konten atau mengunjungi situs-situs porno sehingga otak mereka menjadi terangsang dan ingin meniru atau mempraktekan adegan yang dilihatnya tersebut. Perilaku seperti inilah yang apabila dilakukan secara rutin akan menyebabkan otak si anak akan mengalami kecanduan terhadap konten pornografi.
Secara tidak sadar sebenarnya membiasakan mata kita untuk menonton hal-hal berbau pornografi sama saja dengan kita melakukan kerusakan terhadap sistem otak. Karena apa yang kita lihat akan selalu diproses oleh otak, apalagi bila penikmatnya adalah anak-anak yang masih dibawah umur, tentu ini akan sangat membahayakan bagi diri mereka sendiri. Sekedar informasi, berikut ini merupakan berbagai hal yang terjadi pada otak kita saat menonton situs atau konten pornografi :
- Adegan seksual yang disajikan secara eksplisit akan memicu neuron di otak laki-laki
- Dopamin meningkat
- Otak mengalami kecanduan pornografi
- Otak mengalami penurunan sensitivitas dopamin
Mengingat begitu buruknya dampak pornografi, pemerintah melalui kampanye internet sehat-nya telah menunjukkan langkah konkret untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan dalam penggunaan internet, seperti pemblokiran akses ke situs porno, melakukan edukasi ke sekolah-sekolah, dll. Namun upaya itu tidak ada artinya sama sekali jika kita tidak ada kemauan untuk berubah. Selamat berjuang untuk meninggalkan kebiasaan melihat bahkan meniru hal-hal pornografi.
No comments: