6 Mitos Keliru Mengenai Nyeri Punggung yang Patut Diketahui
Nyeri punggung merupakan salah satu penyakit yang biasa dialami oleh hampir setiap orang. Penyebabnya pun bermacam-macam tergantung pola hidup penderita. Berbagai mitos negatif seputar nyeri punggung pun beredar luas di telinga masyarakat. Simak fakta-fakta seputar nyeri punggung berikut agar tidak tertipu oleh mitos-mitos tersebut :
- Segera istirahat saat punggung terasa nyeri
Faktanya istirahat selama satu, dua hari atau lebih justru dapat memperburuk kesehatan punggung. Langkah yang sebaiknya dilakukan adalah dibarengi dengan memperbanyak gerakan seperti berenang, peregangan, dan berjalan sehingga dapat membantu memulihkan rasa sakit punggung.
- Mitos lain bahkan memaparkan bahwa nyeri punggung tidak bisa sembuh total
- Operasi menjadi jalan efektif bagi penderita penyakit nyeri punggung kronis
Padahal tidak semua jenis nyeri punggung kronis memerlukan penanganan melalui tindakan operatif. Alangkah baiknya jika mencoba melakukan aktivitas fisik tertentu yang dapat mengurangi rasa nyeri punggung. Jika tidak terjadi perubahan, langkah operatif baru bisa dijadikan pertimbangan.
- Nyeri punggung dialami oleh 8 dari 10 orang dalam kehidupan, kaum wanita memiliki risiko nyeri punggung yang lebih besar dibanding pria
Pemicu yang paling lazim muncul adalah postur tubuh yang kurang baik, kehamilan serta aktivitas menggendong anak.
- Mitos yang lain menyebutkan bahwa mendatangi ahli chiropractic dapat menjadi solusi jitu menangani masalah nyeri punggung
Padahal, chiropractic hanya membantu tubuh mengeluarkan endorfin untuk penanganan sementara dan tidak ada bukti efeknya mampu bertahan lama, bahkan sebanyak 96-99% nyeri punggung dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
- Matras super padat adalah yang terbaik untuk punggung
Sebuah studi dari Spanyol menunjukkan bahwa mereka yang tidur di atas matras 'medium' padat justru mengalami kemungkinan sakit punggung lebih kecil ketimbang yang berbaring di atas matras super padat. Jadi bukan kepadatan matras yang menentukan, tetapi sikap tubuh saat tidur.
No comments: